Industri Pengolahan Air Limbah PT.SIER Surabaya

Sistem Pengolahan Air Limbah PT. SIER

Sistem pengolahan air limbah, PT. SIER (Persero) menggunakan system pengolahan secara fisika-biologis. Dalam hal ini tanpa menggunakan atau menambahkan bahan kimia. Pembuangan air limbah industri (waste water disposal) dialirkan melalui pipa dari pabrik ke saluran pipa bawah tanah yang dipasang sepanjang jalan di depan kavling pabrik yang terletak di  Kawasan Industri Rungkut, volume limbah yang masuk IPAL PT. SIER 7000-8000 m3/hari dari 350 industri.

Pengolahan pertama yang dilakukan yaitu proses pengendapan yang terjadi secara gravitasi pada bak equalisasi atau sumur pengumpul dengan ketinggian 9 meter dari permukaan tanah dan diameter 5 meter. Proses ini disebut primary treatment dengan tujuan untuk mengurangi jumlah padatan. Dalam proses ini diperkirakan penurunan BOD-COD 20-45 % dan padatan 50-60 % dengan waktu tinggal 2-5 jam. Kemudian dialirkan masuk ke dalam kolam oksidasi disebut pengolahan kedua. Proses biologis yang terjadi bertujuan untuk mengurangi bahan-bahan organik melalui mikroorganisme yang ada di dalamnya. Pada proses ini dipengaruhi oleh banyak faktor  antara lain jumlah air limbah, tingkat kekotoran dan jenis kotoran yang ada.

Proses penambahan oksigen

Penambahan oksigen adalah salah salah satu usaha pengambilan zat pencemar dalam limbah sehingga konsentrasi zat pencemar akan berkurang atau bahkan dapat dihilangkan sama sekali. Zat yang dapat diambil berupa gas, cairan, ion, koloid atau bahan tercampur.

Proses Pertumbuhan Bakteri

Bakteri diperlukan untuk mengurangi bahan organik yang ada dalam air limbah. Oleh karena itu, diperlukan jumlah bakteri yang cukup untuk menguraikan bahan-bahan tersebut. Bakteri ini akan berkembang biak apabila jumlah makanan yang terkandung di dalamnya cukup tersedia, sehingga pertumbuhan bakteri dapat dipertahankan secara konstan. Pada  proses ini dilakukan penambahan lumpur yang baru sehingga pengolahan air limbah dapat terus berlangsung. Lumpur yang biasanya dipergunakan untuk penambahan makanan ini disebut lumpur aktif dimana pemberiannya dilakukan sebelum memasuki bak aerasi dengan mengambil lumpur dari bak pengendapan kedua atau bak pengendapan lumpur terakhir.

Pada bak oksidasi ini dengan panjang 40 meter, lebar 10 meter dan tinggi 3 meter, dengan waktu tinggal 16-24 jam. Dengan demikian penurunan kadar BOD-COD 90-95 % kadar mercurinya < 0,1 ppm. Kemudian ke bak pembagi lumpur dengan waktu tinggal 4-5 jam. Kemudian ke bak indicator untuk mengetahui mutu dan kualitas hasil pengolahan limbah.

Hasil dari pengolahan air limbah ini dapat berupa air dan Lumpur. Lumpur ini akan dikembalikan ke ()xydation Ditch sebagai Lumpur aktif yang diperlukan untuk proses biologis. Sedangkan air dari hasil proses yang telah memenuhi standar mutu air limbah, menurut SK Menteri Negara KLH No. 3/1991 dan SK Gubernur Jawa Timur No. 414/1987 akan dialirkan melalui pipa dengan menggunakan sistem Drainage yang terletak di tiap kavling industri ke kali Tambak Oso.

Kelebihan dan Kekurangan IPAL PT. SIER Persero

Dalam sistem IPAL PT. SIER memiliki kelebihan dari segi pengolahan yang dilakukan dengan proses fisika-biologi. Sistem ini tidak membutuhkan biaya operasional yang mahal karena pengolahannya terjadi secara alami dengan menggunakan bakteri dan gerak gravitasi dan hasil pengolahannya pun tidak membahayakan lingkungan karena dalam pengolahannya tidak menggunakan bahan kimia. Namum kekurangan pada PT. SIER yaitu masih menimbulkan bau pada bak penampungan awal ini terjadi karena belum terjadi pengolahan.

9 comments on “Industri Pengolahan Air Limbah PT.SIER Surabaya

  1. bisa anda beri kami berapa jumlah perusahaan di dalam lingkungan sier dan sekitarnya yang sudah menggunakan sistem penggolahan terpadu seperti ini.

  2. Jenis pipa ap yg dgunkn pd kapling pabrik tersebut, krn bxk kemungkinan untuk limbah bereaksi pada pipa tersbut? apkh ad tipe tersndri yg dgunkn shingga limbah akn terus dlm lingkup pipa tanpa trjadi perembesan atau reaksi antara limbah dgn pipa yg dgunkan…..!!!!!!!!

    • ah kalau berbicar ttg pipa kan hanya 2 jenis besi n paralon…ergantung perencanaannya,krn masing2 punya kelebihan dan kekurangan…..terus jenisnya jg perlu pertimbngan ok

  3. Apakah PT SIER menggunakan system anaerob atau aerob ?
    Kalau anaerob,maka penggunaan kolam 40×10 meter mungkin kurang standard, namun kalau dengan sistem aerob mungkin sudah cukup memadai.

  4. kenyataan yang saya lihat masyarakat masih mengeluh akibat banjir dan limbah pabrik yang di hasilkan dari aktifitas produksi. mohon penjelasannya

  5. Bu, ada pembanding yang baik untuk di cermati, yaitu ipal simanteks yang dapat di lihat di youtube. Ipal ini tidak mengahsilkan lumpur, tidak melalui proses pengendapan dan tidak perlu tambahan kimia atau lumpur aktif. Mengunakan mikroba dan memanfaatkan gaya grafitasi semaksimal mungkin untuk menurunkan pemakaian listrik, kemampuan proses minimal mulai dari 100m3/hari dan yang terpenting, untuk limbah cair tekstil dapat di jernihkan sampai tingkat layak mandi (laboraturium) dengan biaya murah per m3 nya dan waktu yang diperlukan 15 menit (Re-Use). Pemakaian ipal ini diharapkan industri dapat mengurangi pemakaian air tanah dan mengurangi kerusakan lingkungan karna pengelolaan limbah cair tidak sempurna> Semoga bermanfaat

  6. Fungsi penambahan oksigen setahu saya sebagai perkembangbiakan bakteri aerob yang mendegradasi senyawa organik dan kimia lainya. Untuk inlet dimana2 juga berbau tergantung jenis limbahnya.

Tinggalkan Balasan ke Naf Batalkan balasan